CHAPARRELA-Saripati Buah Pala
BISMILLAHIRROHMANIRROHIMBuah pala(Myristica Fragrans) berasal dari kepulauan Banda,Maluku. Sudah terkenal ke penjuru Eropa sejak jaman Romawi. Pada masa perdagangan (VOC) buah pala merupakan rempah" yang sangat dicari layaknya emas. Buah Pala memiliki beragam khasiat yang bermanfaat bagi kesehatan manusia diantaranya;
BISMILLAHIRROHMANIRROHIMBuah pala(Myristica Fragrans) berasal dari kepulauan Banda,Maluku. Sudah terkenal ke penjuru Eropa sejak jaman Romawi. Pada masa perdagangan (VOC) buah pala merupakan rempah" yang sangat dicari layaknya emas. Buah Pala memiliki beragam khasiat yang bermanfaat bagi kesehatan manusia diantaranya;
Deskripsi Produk
Note: yg mau brosur Chaparrela utk dipelajari boleh minta nanti diselipin dlm paket, tp brosur terbatas yah ^.^ makasi
Chaparrela adalah saripati buah pala berupa syrup yang dibuat dengan bahan utama buah pala segar dan dipadu dengan gula khusus ISO 9001 serta menggunakan air hasil distilasi.
Chaparrela memiliki khasiat yang alami dan tidak ada efek samping baik bagi yang mempunyai penyakit turunan ataupun yg sedang dalam proses pengobatan. Proses pembuatan dilakukan dengan sangat higienis oleh tenaga ahli berpengalaman dan sudah melalui test dinas kesehatan.
Buah Pala memiliki beragam khasiat yang bermanfaat bagi kesehatan manusia diantaranya;
>> Meremajakan kulit
>> Menambah kualitas tidur
>> Menjaga Stamina
>> Mengatasi gejala Maag
>> Mencegah Reumatic
>> Melancarkan metabolisme
>> Menolak Masuk Angin
>> Mengatasi Jerawat
--------------------------------------------
PALA sebagai Penambah Gairah S*ks
Buah pala memiliki manfaat yang baik. Dapat mengatasi perut kembung, mengobati diare, muntah dan mual. Jika anak sering rewel akibat susah tidur, buah ini bisa mengatasinya. Selain itu juga sangat baik untuk para pria.
Salah satu penelitian, menunjukkan bahwa buah pala sudah lama digunakan untuk pengobatan meningkatkan libidoo di India. Buah viagraa alami ini diteliti dengan menggunakan hewan yang diberikan ekstrak pala. Hasilnya perilaku s*ks hewan menjadi lebih aktif.
Makanan memang dibutuhkan untuk meningkatkan hormon s*ks pria dan wanita. Seperti buah ini yang mampu merangsang saraf dan sistem peredaran darah sehingga mengalir lebih baik ke organ s*ks. Hal ini akan membuat gairah s*ks dan produksi sperma menjadi lebih baik.
Di usia 30 tahun pria akan mulai mengalami penurunan hormon s*ks atau yang disebut andropause. Untuk memperlambatnya, buah pala sangat baik dikonsumi teratur. Bisa berupa manisan pala yang lebih praktis dan enak.
--------------------------------------------
Dinkes No. 1133273012082
Kemasan: Botol Foodgrade isi: 330 ml
Chaparrela adalah saripati buah pala berupa syrup yang dibuat dengan bahan utama buah pala segar dan dipadu dengan gula khusus ISO 9001 serta menggunakan air hasil distilasi.
Chaparrela memiliki khasiat yang alami dan tidak ada efek samping baik bagi yang mempunyai penyakit turunan ataupun yg sedang dalam proses pengobatan. Proses pembuatan dilakukan dengan sangat higienis oleh tenaga ahli berpengalaman dan sudah melalui test dinas kesehatan.
Buah Pala memiliki beragam khasiat yang bermanfaat bagi kesehatan manusia diantaranya;
>> Meremajakan kulit
>> Menambah kualitas tidur
>> Menjaga Stamina
>> Mengatasi gejala Maag
>> Mencegah Reumatic
>> Melancarkan metabolisme
>> Menolak Masuk Angin
>> Mengatasi Jerawat
--------------------------------------------
PALA sebagai Penambah Gairah S*ks
Buah pala memiliki manfaat yang baik. Dapat mengatasi perut kembung, mengobati diare, muntah dan mual. Jika anak sering rewel akibat susah tidur, buah ini bisa mengatasinya. Selain itu juga sangat baik untuk para pria.
Salah satu penelitian, menunjukkan bahwa buah pala sudah lama digunakan untuk pengobatan meningkatkan libidoo di India. Buah viagraa alami ini diteliti dengan menggunakan hewan yang diberikan ekstrak pala. Hasilnya perilaku s*ks hewan menjadi lebih aktif.
Makanan memang dibutuhkan untuk meningkatkan hormon s*ks pria dan wanita. Seperti buah ini yang mampu merangsang saraf dan sistem peredaran darah sehingga mengalir lebih baik ke organ s*ks. Hal ini akan membuat gairah s*ks dan produksi sperma menjadi lebih baik.
Di usia 30 tahun pria akan mulai mengalami penurunan hormon s*ks atau yang disebut andropause. Untuk memperlambatnya, buah pala sangat baik dikonsumi teratur. Bisa berupa manisan pala yang lebih praktis dan enak.
--------------------------------------------
Dinkes No. 1133273012082
Kemasan: Botol Foodgrade isi: 330 ml
POTENSI MINYAK ATSIRI DARI BUAH PALA
BBP2TP Ambon, Pala dikenal Myristica frangans Houtt (Myristicaceae), sebagai
tanaman rempah yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan multiguna.
Setiap bagian tanaman dapat dimanfaatkan dalam berbagai industri. Biji,
fuli dan minyak pala merupakan komoditas ekspor dan digunakan dalam
industri makanan dan minuman. Selain itu minyak yang berasal dari biji,
fuli dan daun banyak digunakan untuk industri obat-obatan, parfum dan
kosmetik. Sampai saat ini Indonesia menjadi pemasok biji dan fuli pala
terbesar ke pasar dunia (sekitar 60%). Sebagai komoditas ekspor, pala
mempunyai prospek yang baik karena selalu dan akan selalu dibutuhkan
secara kontinyu baik dalam industri makanan, minuman, obat-obatan dan
lain-lain. Sampai saat ini, kebutuhan dalam negeri untuk pala juga cukup
tinggi.
Bagian Buah Pala
Buah
pala terdiri atas daging buah (pericarp) dan biji yang terdiri atas
fuli, tempurung dan daging biji. Fuli adalah serat tipis (areolus)
berwarna merah atau kuning muda, berbentuk selaput berlubang-lubang
seperti jala yang terdapat antara daging dan biji pala. Daging buah pala
cukup tebal dan beratnya lebih dari 70% dari berat buah, berwarna putih
kekuning-kuningan, berisi cairan bergetah yang encer, rasanya sepat dan
mempunyai sifat sebagai astringen (obat luar bagi kulit). Berikut ini
merupakan persentase berat dari bagian-bagian buah pala menurut
Rismunandar (1990) dalam Nurdjannah (2007).
Bagian buah
|
Persentase basah (%)
|
Persentase kering angin (%)
|
Daging
|
77,8
|
9,93
|
Fuli
|
4
|
2,09
|
Tempurung
|
15,1
|
-
|
Biji
|
13,1
|
8,4
|
Biji
pala terdiri dari dua bagian utama yaitu 30–45% minyak dan 45–60% bahan
padat termasuk selulosa. Minyak terdiri atas dua jenis yaitu minyak
atsiri (essential oil) dan minyak lemak (fixed oil) yang disebut nutmeg butter.
Perbedaan komponen tersebut bervariasi tergantung pada letak geografis
dan tempat tumbuhnya maupun jenis (varietas) dari tanaman tersebut.
Walaupun kandungan minyak atsiri dalam biji lebih rendah dari fixed oil, tetapi
komponen minyak atsiri lebih berperan penting sebagai pemberi rasa pada
industri makanan, minuman, dan dalam industri farmasi. Biji dan fuli
pala kering merupakan dua bentuk komoditas pala di pasar intenasional.
Keduanya dapat diolah menjadi minyak pala yang memberikan nilai ekonomi,
sedangkan daging buahnya dapat dibuat berbagai macam produk pangan.
Minyak Atsiri
Penelitian terhadap minyak atsiri tanaman pala telah banyak dilakukan. Hal ini disebabkan karena fakta bahwa minyak atsiri mempunyai kandungan senyawa atau zat yang lebih banyak, sehingga banyak digunakan sebagai bahan baku industri. Selain itu, minyak atsiri mengandung senyawa yang mempunyai pengaruh sebagai psikotropika yang bersifat farmakologis. Minyak atsiri pala ini berupa cairan yang tidak berwarna atau kuning pucat serta memiliki rasa dan bau yang menyerupai pala, diperoleh dengan proses distilasi. Minyak ini dapat larut dalam alkohol, namun tidak larut dalam air pada suhu 250C, sensitif pada cahaya dan udara, sehingga tempat penyimpanannya harus terlindung
dari cahaya dan dalam wadah yang tertutup rapat. Komponen dalam biji
dan fuli pala terdiri dari minyak atsiri, minyak lemak, protein,
selulosa, pentosan, pati, resin dan mineral-mineral. Biji pala yang
dimakan ulat mempunyai presentase minyak atsiri lebih tinggi daripada
biji utuh karena pati dan minyak lemaknya sebagian dimakan oleh serangga
(Marcelle dalam Nurdjannah 2007). Persentase minyak atsiri pada tanaman pala lebih rendah bila dibandingkan dengan fixed oil (minyak lemak). Menurut Rismunandar dalam Nurdjannah (2007), biji pala mengandung minyak atsiri sekitar 2-16% dengan rata-rata 10% dan fixed oil (minyak lemak) sekitar 25-40%, karbohidrat sekitar 30% dan protein sekitar 6%.
Minyak
atsiri pala dapat diperoleh dari penyulingan biji pala, sedangkan
minyak fuli dari penyulingan fuli pala. Minyak atsiri dari biji pala
maupun fuli mempunyai susunan kimiawi dan warna yang sama. Minyak fuli
baunya lebih tajam daripada minyak biji pala. Rendemen minyak biji pala
berkisar antara 2-15% (rata-rata 12%), sedangkan minyak fuli antara
7-18% (rata-rata 11%). Bahan baku biji dan fuli pala yang digunakan
biasanya berasal dari biji pala muda dan biji pala tua yang rusak
(pecah). Rendemen dan mutu minyak dipengaruhi oleh beberapa faktor yang
dapat digolongkan menjadi dua yaitu pra panen dan pasca panen. Faktor
pra panen meliputi jenis (varietas) tanaman, cara budidaya, waktu dan
cara panen. Faktor pascapanen meliputi cara penanganan bahan, cara
penyulingan, pengemasan dan transportasi. Biji pala yang akan disuling
minyaknya sebaiknya dipetik pada saat menjelang terbentuknya tempurung
yaitu berusia sekitar 4-5 bulan. Pada umur tersebut warna fuli masih
keputih-putihan dan daging buahnya masih lunak. Fuli yang tua dan sudah
merah warnanya, kandungan minyak atsirinya relatif rendah dan
dimanfaatkan untuk ekspor (Somaatmaja, dalam Nurdjannah. 2007).
Penyulingan dapat dilakukan dengan cara penyulingan uap pada tekanan
rendah, sedangkan penyulingan dengan tekanan tinggi dapat menyebabkan
terbawanya minyak lemak sehingga akan menurunkan mutu minyak atsiri
(Guenther dalam Nurdjannah 2007).
Komponen dan Kegunaan Minyak Atsiri
Frederick Power dan Arthur Henry Salway
merupakan orang pertama yang mengetahui kandungan senyawa dalam pala
dengan cara isolasi kemudian mengidentifikasi senyawa tersebut pada
tahun 1907-1908. Pada tahun 1960-an, senyawa lainnya dapat diidentifikasi dengan menggunakan teknik modern seperti gas-cair kromatografi. Camphene dan pinene merupakan senyawa utama dari minyak atsiri. Namun sekarang diketahui bahwa terdapat senyawa lain seperti sabinene. Keberadaan camphene dan sabinene saling bergantian dan mempunyai kandungan 50% dari minyak atsiri pala.
Menurut Dorman et al. dalam
Nurdjannah (2007) komponen utama minyak biji pala adalah terpen, terpen
alcohol dan fenolik eter. Komponen monoterpen hidrokarbon yang
merupakan komponen utama minyak pala terdiri atas β-pinene (23,9%),
α-pinene (17,2%), dan limonene (7,5%). Sedangkan komponen fenolik eter
terutama adalah myristicin (16,2%), diikuti safrole (3,9%) dan metil
eugenol (1,8%). Selanjutnya Dorman et al., (2004) menyatakan
terdapat 25 komponen yang teridentifikasi dalam minyak pala (sejumlah
92,1% dari total minyak) yang diperoleh dengan cara penyulingan (hydrodistillation) menggunakan alat penyuling minyak. Pada
prinsipnya komponen minyak tersebut teridentifikasi sebagai α-pinen
(22,0%) dan β– pinen (21,5%), sabinen (15,4), myristicin (9,4), dan
terpinen–4-ol(5,7). Minyak fuli mengandung lebih banyak myristicin
daripada minyak pala. Kegunaan senyawa penyusun minyak atsiri pala antara lain sebagai berkut :
1. Camphene dan turunannya memiliki sifat antibakteri, antijamur, dan insektisida yang kuat, banyak digunakan dalam industri dan manufaktur. Camphene dapat dikonversi menjadi senyawa lain, digunakan dalam pembuatan kapur barus, obat dalam farmasi, dan camphene sendiri telah terbukti dapat mencegah atheromatosis pada aorta beberapa hewan.
2. d-pinene digunakan dalam pembuatan kapur barus (kamper), pelarut, plastik, dasar parfum dan minyak pinus sintetis.
3. Dipentene digunakan sebagai bahan pelarut, juga digunakan dalam pembuatan resin.
4. d-linalool juga disebut coriandrol, digunakan dalam wewangian.
5. d-borneol digunakan dalam pembuatan wewangian dan dupa.
6. i-terpineol digunakan sebagai antiseptik, pembuatan parfum dalam sabun.
7. Geraniol digunakan dalam wewangian.
8. Miristisin adalah senyawa pada pala yang banyak dipelajari, karena sifat farmakologinya dan dapat menyebabkan efek halusinogen (masih belum dibuktikan).
9. Safrol digunakan pada industri untuk membuat wewangian, sabun dan digunakan sebagai antiseptik.
10. Eugenol dan iso-eugenol digunakan dalam pembuatan wewangian, selain minyak cengkeh, dapat juga digunakan sebagai analgesik gigi.
Berdasarkan
informasi diatas diketahui bahwa semua bagian buah pala dapat dijadikan
bahan olahan yang mempunyai nilai ekonomis, baik di pasar nasional
maupun pasar internasional. Pemanfaatan buah pala yang belum optimal,
hendaknya perlu dilakukan inovasi agar dapat menghasilkan produk yang
dapat dipasarkan, sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani pala dan
tidak hanya tergantung pada penjualan biji pala saja.
Referensi
Teknologi Pengolahan Pala. Badan penelitian dan
pengembangan pertanian. Balai besar penelitian dan pengembangan
pascapanen pertanian.
Chaparrela...............................................................................,
BANDUNG – Pernahkah Anda mendengar minuman kemasan botol bermerek Chaparela? Ya, minuman tersebut merupakan sari pati buah pala yang diracik dengan air dan gula.
Sophia Rosdiana, selaku tim produksi dari Chaparela menuturkan minuman alami itu mengandung khasiat bermanfaat a.l meremajakan kulit, menambah kualitas tidur, menjaga stamina, mencegah rematik dll.
“Kami memproduksi buah pala untuk dijadikan minuman berkhasiat tinggi,” katanya kepada bisnis-jabar, Kamis (04/01).
Chaparela yang baru berdiri sejak Januari 2012 itu sudah memiliki pangsa pasar dalam dan luar negeri seperti padang, jakarta dan surabaya.dsb
“Kami juga telah memasarkan ke luar negeri seperti Malaysia, Singapura dan Thailand,” kata Sophia
Menurut Sophia, harga satu botol Chaparela dijual sebesar Rp45 ribu, namun dikarenakan sedang mengikuti pameran yang digelar Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jabar hari ini di Jl. RE Martadinata 105 Bandung, harga Chaparela didiskon menjadi Rp30.000 per botol.(menyesuaikan)
Chaparela Call Center : 081322 198 199 & 08211 827 4455 itu dalam dua minggunya memproduksi 1 ton buah pala. Selain itu, kini minuman segar Chaparela sudah merangsek masuk ke berbagai rumah makan, restoran & Hotel di Bandung dan sekitarnya.
“Sebagai salah satu promosi, kami melakukan pasokan ke berbagai rumah makan dan restoran seperti Ampera, Alas Daun, Kambing Aero, BumbuDesa dll,” katanya.
Chaparrela...............................................................................,
Minuman segar Berkhasiat
Tinggi.....................................
BANDUNG – Pernahkah Anda mendengar minuman kemasan botol bermerek Chaparela? Ya, minuman tersebut merupakan sari pati buah pala yang diracik dengan air dan gula.
Sophia Rosdiana, selaku tim produksi dari Chaparela menuturkan minuman alami itu mengandung khasiat bermanfaat a.l meremajakan kulit, menambah kualitas tidur, menjaga stamina, mencegah rematik dll.
“Kami memproduksi buah pala untuk dijadikan minuman berkhasiat tinggi,” katanya kepada bisnis-jabar, Kamis (04/01).
Chaparela yang baru berdiri sejak Januari 2012 itu sudah memiliki pangsa pasar dalam dan luar negeri seperti padang, jakarta dan surabaya.dsb
“Kami juga telah memasarkan ke luar negeri seperti Malaysia, Singapura dan Thailand,” kata Sophia
Menurut Sophia, harga satu botol Chaparela dijual sebesar Rp45 ribu, namun dikarenakan sedang mengikuti pameran yang digelar Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jabar hari ini di Jl. RE Martadinata 105 Bandung, harga Chaparela didiskon menjadi Rp30.000 per botol.(menyesuaikan)
Chaparela Call Center : 081322 198 199 & 08211 827 4455 itu dalam dua minggunya memproduksi 1 ton buah pala. Selain itu, kini minuman segar Chaparela sudah merangsek masuk ke berbagai rumah makan, restoran & Hotel di Bandung dan sekitarnya.
“Sebagai salah satu promosi, kami melakukan pasokan ke berbagai rumah makan dan restoran seperti Ampera, Alas Daun, Kambing Aero, BumbuDesa dll,” katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tingglkan pesan disini.....secara otomatis dijawab...terimakasih